PengikutYesus di Indonesia pribadi lepas pribadi bukan bertahta di dalam bangunan gereja. harusnya belajar sejarah dan mengambil refleksi Iman berada di dalam kehidupan rohani pribadi seseorang yang atas apa yang terjadi di Eropa supaya itu tidak teru- ditunjukan dengan prilaku kebaikan, sementara legalisme agama lang di Indonesia.
RefleksiBangsa Israel dan Kristianitas Awali Penyebutan nama Tuhan oleh bangsa Israel bukanlah sebuah konsep yang sudah ada sejak awal mula. Tuhan, bagi mereka adalah sebuah pemberian nama berdasarkan pengalaman diselamatkan dan disertai oleh-Nya. Bagi Yosef Ratzinger, iman bangsa Israel akan satu Tuhan yang ada dalam
Politikdi Mesir berubah. Bangsa Israel dianggap sebagai masalah bagi negara Mesir. Banyak dari bangsa Israel yang lebih pintar dari orang asli Mesir dan menguasai perekonomian. Pada masa itu jumlah Yahudi di Palestina baru sekitar 12.000 orang. Pada tahun 1948 jumlahnya menjadi 716.700 dan pada tahun 1964 sudah hampir 3 juta orang
Keluaran22:28-31 Bagian II Dalam zaman PL, gandum dan ternak adalah bagian yang konkret dari hidup mengikut Tuhan. Hidup sebagai umat Tuhan-berbeda dari bangsa di sekitarnya-Israel melakukan komitmen itu secara konkret dalam setiap bagian kehidupan. Marilah kita menyerahkan hidup anak-anak pada Tuhan dan memberikan teladan hidup takut akan
Paskahtelah dirayakan sebelum gereja mengenal tradisi perayaan Paskah. Sejak abad ke-2, Paskah merupakan perayaan Kristen yang paling penting. Peristiwa Paskah adalah dasar, titik tolak, dan pusat iman Kristen. Keempat Injil dan seluruh kitab Perjanjian Baru mencatat terjadinya peristiwa Paskah, yaitu hari Kebangkitan Yesus dari kubur.
Didalam pengharapan Israel akan masa depan, pemegang kunci ialah Almasih ( Mesias ) yang dijanjikan selaku pembawa tepat lagi, Ia merupakan poros berkisarnya zaman yang akan datang, yang dipentingkan dalam gambaran tentang zaman yang akan datang itu ialah pemerintahan Tuhan atas Israel dan atas bangsa-bangsa lainnya, dan
S8QHPU8. - Mata dunia sedang mengarah ke negara Israel karena sedang berkonflik dengan Palestina. Penyebab konflik tersebut berawal dari bentrok pada hari Jumat di Masjid Al-Aqsa Yerusalem, kemudian meluas sampai ke Jalur laporan terakhir dari AP News, pesawat tempur Israel melakukan serangan di beberapa lokasi Kota Gaza pada Senin, 17 Mei 2021 pagi hari. Insiden itu terjadi tak lama usai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengisyaratkan perang keempat dengan pemimpin Hamas di Gaza. Kemudian, sebuah ledakan mengguncang kota dari utara ke selatan selama 10 menit. Sementara dalam serangan udara selama 24 jam dilaporkan telah menyebabkan 42 orang Palestina tewas. Konflik ini terjadi antara Israel dan kelompok militan Hamas di Jalur Gaza. Militer Israel mengaku menyerang sembilan rumah komandan Hamas di seluruh Gaza. Namun, sampai saat ini tidak ada laporan soal korban luka akibat serangan itu. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan siaran televisi pada Minggu sambil mengatakan negaranya akan terus menyerang kelompok militan Hamas dengan kekuatan penuh. Sementara kelompok Hamas mendesak akan meluncurkan roket dari wilayah sipil di Gaza ke arah wilayah sipil Israel. Fakta dan Sejarah Negara Israel Seperti dikutip laman Britannica, Israel adalah negara di Timur Tengah yang terletak di ujung timur Laut Mediterania. Di bagian utaranya, negara ini berbatasan dengan Lebanon, di timur laut berbatasan dengan Suriah, di timur dan tenggara berbatasan dengan Yordania, di barat daya berbatasan dengan Mesir dan di barat berbatasan dengan Laut Mediterania. Yerusalem adalah pusat pemerintahan dan ibu kota yang diproklamasikan oleh Israel, meskipun status tersebut belum mendapat pengakuan internasional secara luas. Israel adalah negara kecil dengan topografi yang relatif beragam dan negara satu-satunya Bangsa Yahudi di zaman modern. Singkat cerita, keinginan akan tanah air Yahudi telah mendorong orang-orang Yahudi berimigrasi ke Palestina. Migrasi ini tumbuh selama kuartal kedua abad 20 dengan meningkatnya penganiayaan terhadap orang Yahudi di seluruh dunia, menyusul peristiwa Holocaust yang dilakukan Nazi Jerman. Arus imigrasi Yahudi ke wilayah tersebut telah menyebabkan ketegangan dengan orang-orang Arab Palestina asli, bahkan menyebabkan konflik di antara dua kelompok. Peristiwa ini mengarah pada rencana Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB untuk melakukan partisi terhadap Palestina menjadi sektor Yahudi dan Arab, bahkan deklarasi kenegaraan Israel berikutnya pada 14 Mei 1948. Hampir selama 35 tahun ke depan, Israel melakukan serangkaian perang melawan negara-negara tetangga Arab dan perselisihan berlanjut atas wilayah dan status pengungsi. Kendati demikian, Israel membuat perjanjian damai dengan beberapa negara tetangga Arab selama abad ke-20. Bentuk pemerintahan Republik multipartai dengan satu tempat legislatif; Kepala negara Presiden Reuven Rivlin; Kepala pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu; Bahasa resmi Ibrani dan Arab; Nilai tukar mata uang 1 USD sama dengan 3,276 syikel Israel; Populasi jiwa tahun 2020; Proyeksi penduduk tahun 2030 jiwa; Jumlah penduduk perkotaan 2018 sebanyak 92,4 persen; Jumlah penduduk pedesaan 2018 sebanyak 7,6 persen; Kemungkinan hidup pria 2019 81 tahun; Kemungkinan hidupa wanita 2019 84,7 tahun. Baca juga Apa Perbedaan Hamas dan Fatah di Konflik Israel-Palestina 2021? Penyebab Israel Menyerang Palestina & Situasi Terkini di Palestina Korban Sipil Meningkat, PBB Israel & Palestina Setop Pertempuran - Politik Penulis Alexander HaryantoEditor Iswara N Raditya
- Kisah tentang kehidupan Yesus hingga kini makin menarik untuk diungkap. Berbagai upaya pengalian bukti sejarahnya terus dilakukan. Banyak fakta-fakta mencengangkan dan sejalan dengan Alkitab yang ditemukan para Arkeolog. Lewat penggalian bertahun-tahun, arkeolog percaya bahwa mereka telah menemukan rumah yang diduga kuat merupakan tempat tinggal Yesus pada masa kecilnya dahulu. Rumah itu berbahan batu kapur, dibuat dengan memotong batu dari sebuah bukit, terdiri dari beberapa ruangan. Satu lorong yang berfungsi sebagai pintu hingga kini masih terawetkan. Rumah terdiri dari sejumlah ruangan. Ada pula tangga. Di dekat rumah terdapat dua batu itu sebenarnya sudah ditemukan pertama kali tahun 1880-an oleh seorang biarawati dari Kesusteran Nazareth. Namun, baru pada tahun 2006, arkeolog dari University of Reading di Inggris, Ken Dark, mengidentifikasi rumah itu berasal dari masa Yesus. "Apakah ini merupakan rumah tempat Yesus tumbuh besar, sulit untuk mengatakannya berdasarkan bukti arkeologis. Namun, di sisi lain, tak ada bukti arkeologis yang cukup kuat juga sehingga pandangan macam itu bisa diabaikan," tulis Dark di Biblical Arcaeology Review edisi Maret/April 2015 seperti dikutip Livescience, Senin 2/3/2015. Ada beberapa hal yang membuat rumah tersebut diduga merupakan milik Yesus. Di dalam reruntuhan, terdapat bejana berbahan batu kapur. Hal itu menjadi petunjuk bahwa rumah itu milik keluarga Yahudi. Keluarga Yesus juga seorang Yahudi sehingga ada kemungkinan rumah itu miliknya. Petunjuk lain, menurut penelitian, seabad setelah Yesus wafat, Kerajaan Byzantine yang menguasai Nazareth hingga abad ketujuh mendekorasi rumah tersebut dan mengembangkannya menjadi gereja.
Foto HAZEM BADER/AFPKesalahpahaman akibat ketidakpahaman ini kemudian menimbulkan sejumlah stigma negatif, persepsi buruk, dan penilaian yang tidak akurat atas negara Israel maupun bangsa Yahudi, sama tidak akuratnya terhadap penilaian atas negara-negara Arab dan bangsa Arab. Kesalahpahaman pertama adalah menganggap bahwa pendudukIsrael itu semua bangsa Yahudi. Padahal faktanya tidak. Menurut data dari Israel Central Bureau of Statistics, ada hampir 9 juta warga Israel. Meskipun warga Yahudi adalah mayoritas di negara Israel sekitar 70% yang membuat negara ini menjadi satu-satunya negara di dunia yang berpenduduk mayoritas Yahudi, tetapi ada sejumlah suku-bangsa lain yang mendiami kawasan al QurtubyFoto S. al Qurtuby Misalnya, tercatat ada lebih dari 20% warga Israel adalah Arab, termasuk masyarakat Arab Yerusalem Timur dan komunitas Arab Badui Naqab. Badui Naqab Negev Bedouins adalah masyarakat Arab Badui pastoral-nomadik yang dalam sejarahnya mengikuti pola hidup berpindah-pindah sampai kelak di zaman Turki Usmani di abad ke-19, kelompok ini mengalami proses "sedentarisasi” dan tinggal menetap di kawasan Naqab Negev, Israel. Konon ada sekitar 200 ribuan komunitas Arab Badui Naqab ini dan mayoritas mengikuti tradisi Islam Sunni sama seperti mayoritas masyarakat Arab lain di Israel. Kelompok lain yang cukup besar di Israel adalah Druze hampir 2%, kemudian disusul suku-bangsa Aram, Armenia, Assyria, Circassia, Samarita, dan Maronite. Data penduduk ini belum termasuk para "imigran gelap” dari sejumlah negara di Afrika. Jadi, seperti laiknya negara pada umumnya, penduduk Israel juga sangat warga Yahudi, warga Israel non-Yahudi khususnya Arab dan Druze juga menduduki berbagai posisi baik di pemerintahan, parlemen, keamanan tentara/polisi, bisnis, dan berbagai sektor publik lain. Oleh karena itu, setiap kali Israel terlibat konflik dan perseteruan dengan Palestina, bukan hanya Yahudi saja yang terlibat kekerasan ini tetapi juga Druze dan Arab Israel. Kesalahpahaman berikutnya adalah menganggap Yahudi adalah satu-satunya agama di Israel. Kekeliruan ini karena dibangun dari asumsi yang keliru, yakni anggapan bahwa semua warga Israel adalah Yahudi. Karena suku-bangsa Israel sangat beragam, maka otomatis agama pun sangat beragam. Yudaisme agama Yahudi tentu saja menempati posisi mayoritas di sini, tetapi Islam juga cukup kuat sekitar 18%, kemudian disusul Kristen 2%, Druzeisme 1,6% dan lainnya, termasuk Hindu dan Buddha. Komunitas Baha'i juga cukup banyak di Israel. Bahkan Universal House of Justice Bait al-Adl A'dham, sebuah "lembaga legislatif” yang konon terdiri atas sembilan tokoh agama Baha'i dan memegang otoritas tertinggi yang mengatur seluruh komunitas Baha'i di dunia, terletak di Haifa, Israel. Di Israel pula terletak makam Sayyid Ali Muhammad Syirazi populer dengan sebutan Bab, pendiri Babisme dan salah satu tokoh utama komunitas Baha'i dan Azali. Keliru menilai Bukan hanya tentang Israel, banyak orang juga keliru menilai bangsa Yahudi itu sendiri. Hampir bisa dipastikan kalau mayoritas publik menganggap "orang Yahudi memeluk agama Yahudi”. Padahal, faktanya tidak demikian. Sebagai sebuah suku-bangsa, seperti umumnya suku-bangsa lain di dunia ini, Yahudi juga sangat beragam dalam mengekspresikan keagamaan dan spiritualitas. Jelasnya, tidak semua orang Yahudi itu beragama atau memeluk "agama Yahudi” atau Yudaisme Judaism. Banyak orang Yahudi yang memeluk agama non-Yudaisme atau bahkan tidak beragama menjadi pengikut sekularisme, agnotisisme, atau scientology. Banyak orang Yahudi yang memilih beragama Kristen dari berbagai denominasi. Bahkan ada pula yang memeluk agama Islam yang populer dengan sebutan "Jews for Allah” dan membaca Al-Qur'an dalam Bahasa Ibrani. Kekeliruan berikutnya atas bangsa Yahudi adalah menganggap Yahudi sebagai komunitas yang monolitik dan seragam. Padahal, faktanya jelas tidak demikian. Menurut data dari Berman Jewish DataBank, ada sekitar 14 juta jiwa umat Yahudi di-seantero jagat raya. Dari jumlah ini, sekitar 44% tinggal di Israel, 40% di Amerika Serikat, dan sisanya tersebar di berbagai negara. Di Indonesia dulu terdapat ratusan umat Yahudi hingga mereka mampu membuat sinagog di Surabaya dan Manado. Tapi kini hanya tinggal segelintir saja. Itu pun pada umumnya mereka tidak berani mengidentifikasi diri ke-Yahudi-an mereka di hadapan publik. Ada sejumlah kelompok Yahudi yang masing-masing memiliki ekspresi ritual-keagamaan, keberagamaan, kebudayaan, dan bahkan sosial-kepolitikan yang unik, khas, dan berlainan. Bahkan ada sejumlah kelompok Yahudi seperti sekte Heredi yang mempraktikkan keberagamaan seperti kelompok Muslim Arab konservatif dengan mengenakan abaya dan cadar burqa/niqab bagi kaum perempuannya. Sebut saja Yahudi Mizrahi Mizrahim atau al-Masyriqiyyun atau "Yahudi Oriental”, yakni kelompok Yahudi yang nenek-moyangnya dari Timur Tengah. Banyak dari mereka yang menggunakan Bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi. Kemudian Yahudi Ashkenazi Ashkenazim, yaitu kelompok Yahudi diaspora sejak milenia pertama di zaman Imperium Roma. Mereka umumnya menggunakan Bahasa Yiddish Bagian dari Bahasa Jerman yang mengadopsi beeberapa dialek. Bahasa Ibrani hanya digunakan untuk acara-acara ritual keagamaan sebagai "bahasa suci”. Kemudian Yahudi Sephardi Sephardim yang asal-usulnya dari Semenanjung Iberia, khususnya Spanyol. Lalu, Yahudi Yaman al-Yahud al-Yaman. Meskipun namanya "Yahudi Yaman” mereka bukan hanya tinggal di Yaman saja tetapi juga di Amerika dan kawasan lain di Timur Tengah. Ada pula Yahudi Ethiopia atau dikenal dengan sebutan Beta Israel yang asal-usulnya dari Kerajaan Aksum dan Imperium Ethiopia. Baca juga Bagaimana Hitler dan Nazi Menggunakan Isu Islam Untuk Politik Anti Yahudi "Kami Sebagai Yahudi Juga Mengecam Perilaku Israel" Umat Yahudi mendukung Zionisme? Kekeliruan selanjutnya adalah menganggap semua umat Yahudi mendukung Zionisme. Dengan kata lain Yahudi adalah Zionis sekaligus. Ini jelas kekeliruan yang sangat fatal. Zionisme adalah sebuah gerakan nasionalis-politik yang digerakkan oleh sejumlah tokoh Yahudi yang mendukung gagasan pendirian kembali kawasan atau negara khusus untuk masyarakat Yahudi di "Tanah Israel” yaitu Palestina. Gerakan nasionalis Yahudi di era modern muncul di akhir abad ke-19 sebagai reaksi atas gerakan anti-Semitisme di Eropa. Bahwa ada banyak kaum Yahudi yang mendukung Zionisme dan aneksasi atas Palestina memang benar. Tetapi banyak pula yang menentangnya. Kelompok Yahudi Heredi adalah salah satu kelompok Yahudi yang paling getol melawan Zionisme. Perlu juga dicatat bahwa pendukung Zionisme, seperti penentangnya, bukan hanya dari kalangan Yahudi saja. Dari paparan singkat di atas maka kita perlu bedakan mana Yahudi dan mana Zionis, mana Yahudi sebagai sebuah suku-bangsa danmana Yahudi sebagai sebuah kelompok agama, dan seterusnya. Pembacaan yang detail dan teliti atas komunitas Yahudi dan komunitas mana saja di jagat raya ini bisa meminimalisir kesalahpahaman dan ketidaktahuan yang sering kali menjadi sumber konflik, ketegangan, perpecahan, perseteruan, permusuhan, kekerasan, dan malapetaka kemanusiaan. Selanjutnya, pembacaan yang detail dan teliti atas sebuah komunitas, bisa menciptakan kesalingpahaman yang bisa menjadi jembatan membangun perdamaian dan toleransi antar-kemanusiaan. Semoga bermanfaat. Penulis Sumanto Al Qurtuby ap/hp Dosen Antropologi Budaya dan Direktur Scientific Research in Social Sciences, King Fahd University of Petroleum and Minerals, Arab Saudi, serta Senior Scholar di National University of Singapore. Ia memperoleh gelar doktor dari Boston University dan pernah mendapat visiting fellowship dari University of Oxford, University of Notre Dame, dan Kyoto University. Ia telah menulis ratusan artikel ilmiah dan puluhan buku, antara lain Religious Violence and Conciliation in Indonesia London & New York Routledge, 2016 *Setiap tulisan yang dimuat dalam DWnesia menjadi tanggung jawab penulis.
- Israel modern dideklarasikan sebagai Negara yang merdeka pada tahun 1948. Israel adalah sebuah negara di Timur Tengah yang dikelilingi Laut Tengah, Lebanon, Suriah, Yordania, Mesir dan gurun pasir Sinai. Israel juga dikelilingi dua daerah Otoritas Nasional Palestina Jalur Gaza dan Tepi Barat. Israel merupakan satu-satunya negara Yahudi di dunia dengan populasi 7,5 juta jiwa Selain itu, terdapat pula beberapa kelompok etnis minoritas lainnya, meliputi etnis Arab yang berkewarganegaraan Israel, beserta kelompok-kelompok keagamaan lainnya seperti Muslim, Kristen, Druze, Samaria, dan lain-lain. Israel merupakan negara demokrasi dengan sistem pemerintahan parlementer dan hak pilih universal. Bait Suci 1 Pendirian Bait Suci di bawah Daud dan Salomo sekitar 1000 SM menandai perkembangan besar dalam Israel. Bait Suci ini dimaksudkan sebagai titik fokus resmi untuk agama Israel menggantikan tempat-tempat suci keluarga dan tempat-tempat pemujaan pada masa-masa sebelumnya. Ia berfungsi sebagai tempat utama untuk pengorbanan, ibadah, dan ziarah umum. Mungkin yang paling penting, Bait Suci berfungsi sebagai simbol kehadiran YHWH di antara orang Israel, dan dengan perluasan, perlindungan ilahi. Meskipun ada upaya untuk memusatkan kultus Israel ini, bukti alkitabiah dan arkeologis menunjukkan bahwa situs kultus tradisional dan Bait Suci keluarga terus ada di seluruh monarki c. 1000-587 SM. Para nabi alkitabiah memainkan peran khusus dalam agama Israel. Mereka dengan keras mengutuk pengkhianatan agama, termasuk menyembah dewa-dewa asing. Mereka juga sangat vokal dalam intoleransi mereka terhadap ketidakadilan sosial, terutama penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh para elit Israel.
YERUSALEM, — Yerusalem salah satu kota tertua di dunia dan paling diperebutkan sejak ribuan tahun. Yerusalem adalah kota suci bagi tiga agama besar yaitu Yahudi, Kristen dan Islam. Berikut 10 fakta singkat tentang Yerusalem. 1. Yerusalem, kotanya Nabi DaudKitab Perjanjian Lama menyebut, Raja Daud dari dua kerajaan Judea dan Israel, merebut kota Yerusalem dari tangan bangsa Jebusit pada tahun SM. Daud menjadikan kota itu sebagai pusat kerajaan dan keagamaan. Kemudian, Raja Sulaiman, putra Raja Daud, membangun kenisah Yahweh pertama di sini sekaligus menjadikan kota itu menjadi pusat agama Yahudi. Baca juga Pernyataan Konsultasi dengan Indonesia Terkait Yerusalem Ternyata Salah Terjemahan 2. Diperebutkan Babilonia dan Persia Raja Babilonia Nebuchadnezzar II dua kali merebut Yerusalem pada 597 dan 586 SM. Ia memenjarakan Raja Jehoiakim dan kaum elite Yahudi lalu menghancurkan kenisah mereka. Perjanjian Lama menyebutkan, Raja Sirius Agung dari Persia menumbangkan Babilonia pada 540 SM dan membebaskan kaum Yahudi serta membangun kembali kuil mereka di Yerusalem. 3. Pendudukan Romawi dan Bizantium Yerusalem berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Romawi sejak 63 M. Perlawanan bangsa Yahudi mencetuskan perang pada 66 M, yang dimenangkan Romawi. Kuil mereka di Yerusalem kembali mengalami aksi penghancuran. Romawi dan Bizantium menguasai Palestina selama 600 juga Mengenal Yerusalem, Kota Suci Tiga Agama 4. Masa pendudukan Muslim Di bawah pimpinan Kalifah Umar, tentara Muslim mengepung dan menguasai Yerusalem pada 637 M. Di era pendudukan Muslim inilah, penguasa yang saling bermusuhan dan dari berbagai mazhab Islam silih berganti menguasai Yerusalem. Baca juga Protes Pengakuan Yerusalem, Puluhan Warga Palestina Terluka 5. Perang Salib Kekalifahan Seljuk sejak 1070 M terus meluaskan kekuasaan. Akibatnya, kaum Kristen merasa terancam yang memicu Paus Urban II mencanangkan Perang Salib. Dalam 200 tahun selanjutnya terjadi lima kali perang memperebutkan Yerusalem. Pada 1244 pasukan Kristen kalah total dari tentara Muslim yang kembali menguasai Kekaisaran Ottoman dan pendudukan Inggris Setelah menaklukkan Mesir dan Arabia, Kekaisaran Ottoman memasukkan Yerusalem ke dalam wilayah hukumnya pada 1535 dan kota ini kembali mencapai kejayaannya. Namun, pada 1917 Inggris mengalahkan Kekaisaran Ottoman dalam Perang Dunia I. Palestina kemudian diduduki Inggris dan Yerusalem jatuh tanpa perlawanan. Foto arsip yang diambil pada 11 Januari 2010 menunjukkan pemandangan udara Kota Tua Yerusalem. AFP/Marina Passos7. Kota yang terbelah Setelah Perang Dunia II usai, Inggris mengembalikan mandat Palestina kepada PBB, yang kemudian memilih opsi membaginya dua negara itu. Tujuan pembagian itu adalah untuk menciptakan negara bagi kaum Yahudi yang selamat dari Holocaust di Eropa. Baca juga Israel Tempatkan Polisi di Yerusalem Sejumlah negara Arab kemudian bergabung memerangi Israel dan menguasai sebagian Yerusalem. Sejak 1967 kota ini terbelah menjadi wilayah Israel di sisi barat dan Yordania di sebelah timur. 8. Israel kuasai Yerusalem TimurDalam perang enam hari 1967, Israel mengalahkan aliansi Mesir, Yordania dan Suriah. Alhasil, Israel menguasai Sinai, Jalur Gaza, Tepi Barat Yordan, Dataran Tinggi Golan dan bagian timur Yerusalem. Untuk pertama kali sejak 1949, Israel kembali menguasai Tembok Ratapan di kota tua Yerusalem. Secara sepihak Israel menyebut tidak menganeksasi Yerusalem timur, melainkan mengintegrasikan kota itu ke dalam wilayah administratifnya. 9. Umat Muslim bisa berziarah ke Yerusalem Israel tidak menutup akses umat Muslim ke tempat suci mereka. Bukit Shakrah berada di bawah admistrasi otonomi Muslim. Umat Islam juga diperbolehkan berziarah ke Bukit Zaitun, Kubah Shakrah, dan Masjid Al Aqsa serta beribadah di sana. 10. Sengketa status Yerusalem berlanjut Yerusalem hingga hari ini tetap menjadi hambatan terbesar dalam proses perdamaian antara Israel dan Palestina. Baca juga 28 Negara Uni Eropa Peringatkan Trump Tak Pindah Kedutaan AS ke Yerusalem Pada 1980, Israel mendeklarasikan, seluruh kota Yerusalem sebagai bagian tak terpisahkan dari ibu kota negeri itu. Sementara pada 1988 negara Palestina diproklamasikan dan juga mengklaim bahwa Yerusalem adalah ibu kota. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
situasi sosial bangsa israel pada zaman yesus